Thursday 8 September 2011

43 FILM ASING YANG MEMBAWA UNSUR INDONESIA

1. ANACONDA 2: THE HUNT FOR THE BLOOD ORCHID
http://hermawayne.blogspot.com
Sekuel Anaconda ini bercerita tentang sekelompok ilmuwan yang melakukan ekspedisi untuk mencari anggrek berdarah yang langka yang dipercaya bisa membuat awet muda. Anggrek tersebut berada di suatu lokasi yang sangat terpencil yang dipenuhi oleh sejumlah flora dan fauna yang aneh-aneh, dan tentu saja si Anacondanya sendiri yang jumlah dan ukurannya sangat tidak biasa. Kalau hanya itu saja, orang mungkin akan menyangka bahwa setting lokasinya berada di pedalaman Afrika atau lembah Amazon yang memang terkenal tak tersentuh oleh manusia. Tapi, ya ternyata disebutkan bahwa ujung dunia tersebut adalah Borneo (Kalimantan), tapi konyolnya kondisi flora dan faunanya malah menggambarkan hutan amazon. Trus diceritakan menyusuri Sungai Mandranang dari Kota Baru (padahal gak ada sungai mandranang). Trus, Kota Baru tuh adanya di Pulau Laut Kalsel bukan di Kalimantan daratan. Trus ada lagunya Iwa K di sana yang berjudul Nombok Donk.

2. AROUND THE WORLD IN 80 DAYS (versi klasik)
http://hermawayne.blogspot.com
Di situ diceritain sebelum mereka berangkat, mereka milih negara mana yang dituju lewat brosur-brosur yang ada di travel agen. Salah satu brosur tentang Bali. Di film itu dibilang kalau Bali adalah pulau surga dengan perempuan berdada terbuka. Paling gak, ini sama kayak yang diceritain sama Adrian Vickers di bukunya, Bali; A Paradise Created tentang brosur wisata pertama tentang Bali yang dibikin sama agen travel Belanda tahun 1914. Nah, makanya brosur yang ada di film itu masuk akal. mengingat filmnya juga klasik.

15 GAMBAR KESALAHAN DALAM FILM TRANSFORMERS


 
Nomor yang berubah
 

Buaya Raksasa Seberat 1 Ton Lebih Berhasil Ditangkap Warga


Buaya ukuran raksasa seberat 1.075 kilogram berhasil ditangkap di Filipina. Buaya sepanjang 6,4 meter berhasil ditangkap warga setempat di sungai yang berada di wilayah selatan Filipina. Dilansir Sydney Morning Herald, Selasa (6/9/2011), Wali Kota Cox Elorde dari kota Bunawan, Provinsi Agusan del Sur, mengatakan belasan orang berhasil menangkap buaya jantan setelah tiga pekan melakukan perburuan.
Sedikitnya 90 pria dikerahkan untuk menarik buaya seberat 1.075 kilogram dari sungai
Sedikitnya 90 pria dikerahkan untuk menarik buaya seberat 1.075 kilogram dari sungai
“Kami sangat gugup namun itulah tugas kami untuk mengamankan desa dari ancaman,” kata Elorde saat diwawancarai via telepon. “Saat saya berdiri di depan buaya itu, saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat,” katanya. Sedikitnya 90 pria dikerahkan untuk menarik buaya seberat 1.075 kilogram dari sungai.
Ini merupakans satu dari buaya raksasa yang berhasil ditangkap di Filipina dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini. Elorde berharap buaya raksasa ini bisa menjadi tujuan wisata saat disimpan di penangkaran ecotourism park.

Sunday 4 September 2011

Ricky Yacobi Bangga Bisa Bobol Gawang Milan


Bola.net - Meski Indonesia All Star Legends harus kalah dari AC Milan Glorie, namun Ricky Yacobimengaku bangga karena bisa mencetak satu gol ke gawang Milan.

Mantan striker Timnas Indonesia di era 1980-an tersebut mencetak gol yang cukup cantik yang menunjukkan kemampuan yang dimilikinya, setelah mengontrol bola dengan kakinya, Ricky melakukan tendangan yang tak terlalu keras ke pojok kanan atas gawang Milan yang dijaga olehMassimmo Taibi.

"Ini sesuatu yang menggembirakan. Setelah 20 tahun absen ternyata masih bisa memberikan kemampuan terbaik," ujar Ricky seusai.

Ricky Yacob atau Ricky Yacob, kapten Indonesia All Star Legends (c) bola-esaMenurutnya, inti dari pertandingan ini bukanlah hasil akhir maupun untuk hura-hura saja, namun juga untuk beramal dan bereuni dengan lintas generasi baik dari tim yang dibela yaitu Indonesia All Star Legend maupun tim AC Milan Glorie.

"Soal hasil ga masalah. Yang terpenting adalah misi dari pertandingan ini," tandasnya.

Masa keemasan Ricky Yacob terjadi pada paruh kedua dekade 1980-an. Karier sepakbola-nya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo. Selain itu, ia pernah memperkuat PSMS Medan sewaktu merebut Piala Suratin. Ia selalu bersaing dengan Bambang Nurdiansyah (Krama Yudha/Pelita Jaya) untuk memperebutkan satu tempat di tim nasional. Kini, Ricky Yacob lebih dikenal dengan nama Ricky Yacobi.

Ricky juga sempat dua kali turut mempersembahkan medali emas SEA Games pada tahun 1987.

Ricky kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia karena merupakan penyerang yang mampu memanfaatkan peluang dengan baik. Kemampuannya bermain didukung kecepatan yang dimiliki. Aksi puncaknya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan.

Ketika itu, Timnas Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar. Indonesia lalu menang 1-0 lawan Malaysia dan menang 4-3 (penalti) melawan Uni Emirat Arab (UEA). Ricky mengagetkan orang ketika ia mencetak gol sewaktu melawan UEA. Gol voli dengan tendangan langsung tanpa sempat menyentuh tanah, ia lesakkan dari sisi kiri gawang UEA dalam jarak yang amat jauh.

Setelah itu, nama Ricky semakin beken setelah ia dibeli Klub Matsushita Jepang pada tahun 1988. Sayang, ia tak mampu beradaptasi dengan udara dingin di Jepang. Hanya empat pertandingan yang sempat ia ikuti dengan satu gol sempat dicetak.

AC Milan Glorie Tekuk Indonesian Legend 5-1

VIVAnews - Indonesian Legend menyerah 1-5 dari AC Milan Glorie dalam laga amal, Minggu, 4 September 2011. Empat gol Milan Glorie dicetak Serginho dan Dida. Sedangkan satu-satunya gol Indonesia dicetak oleh Ricky Yakobi.

Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Indonesia Legend sudah kebobolan 3 gol di babak pertama. Seluruhnya dicetak oleh Serginho.

Di babak kedua, Milan Glorie menurunkan penjaga gawang Dida sebagai striker. Hasilnya, Milan berhasil menambah satu gol lewat tandukan penjaga gawang asal Brasil itu.

Ancaman Dida sudah mulai terlihat saat berhasil melepaskan tendangan keras pada menit ke-59. Beruntung bola masih mampu diblok penjaga gawang Hendro Kartiko.

Pada menit ke-61, Dida kembali beraksi menyongsong umpan silang Daniel Massaro. Tandukan keras mantan kiper tim Samba itu gagal dijangkau Hendro Kartiko. Milan Glorie unggul 4-0 atas Indonesia Legend.

Pada menit ke-70, Dida kembali tampil gemilang. Kali ini Dida berhasil memberi assist bagi Serginho untuk menjebol gawang Indonesia yang dikawal Hermansyah.

Tak ingin dipermalukan di hadapan publik sendiri, Indonesia Legend yang dihuni mantan pemain timnas dari beberapa generasi tersebut mencoba meningkatkan tempo permainannya. Namun penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat Indonesia gagal membuka peluang emas.

Pada menit ke-71, pemain legendaris Indonesia, Rully Nere berhasil melepaskan tembakan yang cukup keras. Sayang bola masih mamu dijinakkan kiper Masimo Taibi.

Indonesia sebenarnya mendapat penalti pada menit ke-74 setelah Junior melanggar Rochy Puttiray di kotak terlarang. Sayang Ponaryo Astaman yang tampil sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya terlalu lemah sehingga mampu diblok Masimo Taibi.

Bola sebenarnya masih jatuh di kaki pemain Indonesia Legend, Rochy Puttiray. Sayang tendangan mantan striker Kitchee SC itu masih mampu ditepis Taibi.

Kiper legendaris Indonesia, Hermansyah juga berhasil membuat penyelamatan gemilang pada menit ke-75. Mantan kiper timnas itu mampu menjinakkan tendangan Serginho.

Memasuki menit-menit akhir babak kedua, Indonesia Legend kembali meningkatkan tekanannya. Namun aksi gemilang Taibi beberapa kali mampu menggagalkan serangan-serangan yang dibangun legenda timnas.

Indonesia akhirnya berhasil melesakkan satu gol ke gawang AC Milan Glorie pada menit ke-84. Ricky Yakobi yang masuk menggantikan Rochy Puttiray berhasil melepaskan tendangan yang gagal dijangkau Taibi.

Gol semata wayang ini disambut riuh penonton yang hadir di SUGBK. Hingga babak kedua berakhir, AC Milan tetap unggul dengan skor 5-1 atas Indonesia Legend All Star.

Indonesia Curi Satu Gol dari Milan



JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Indonesia All Star Legends kalah 1-5 dari AC Milan Glorie pada duel persahabatan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (4/9/2011). Gol semata wayang Indonesia diciptakan oleh Ricky Yakobi pada menit ke-85.

Tiga gol pertama Milan diciptakan oleh Serginho. Gol pertama Serginho terjadi pada menit ke-12. Gol bermula dari tembakan Christian Lantignotti yang diblok Hendro. Serginho berhasil menjangkau bola muntah dan menembakkannya ke gawang Hendro.
Pada menit ke-20, kerja sama Lantignotti-Serginho kembali membuahkan gol untuk Milan. Menguasai bola di sektor kiri pertahanan Indonesia, Lantignotti mengirim umpan silang yang ditanduk Serginho masuk ke gawang Hendro.
Serginho menjebol gawang Hendro untuk ketiga kalinya pada menit ke-42. Dari tengah kotak penalti, ia menembakkan umpan Alessandro Costacurta masuk ke tengah gawang Indonesia.
Semenit setelah gol kedua Serginho, Indonesia mendapat hadiah tendangan bebas. Bima Sakti yang dipercaya melakukan eksekusi mencoba menembakkan bola langsung ke gawang. Namun, tembakannya tak menemui sasaran.
Tak sampai semenit setelahnya, Rocky Puttiray berhasil menjangkau sebuah umpan terobosan dan melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Namun, bola melesat ke sisi kiri gawang Nelson Dida.
Ponaryo Astaman juga mencoba menaklukkan benteng lawan dengan sebuah tembakan jarak jauh pada menit ke-25 yang melesat ke atas mistar gawang Milan.
Indonesia kembali mendapatkan peluang dari Rocky pada menit -35. Setelah menggiring bola masuk ke kotak penalti Milan, Rocky melepaskan tembakan yang meleset ke sisi kanan gawang Dida.
Pada menit ke-60, Nelson Dida yang diplot menjadi penyerang melepaskan tembakan jarak dekat yang diblok Hendro. Dua menit setelahnya, Dida menanduk sebuah umpan silang yang kali ini gagal dihalau Hendro.
Pada menit ke-67, kiper Hermansyah masuk menggantikan Hendro Kartiko dan tiga menit setelahnya, ia tampak memungut bola hasil tembakan Serginho dari dalam gawang.
Tak lama setelahnya, Rully Nere mencoba menaklukkan Massimo Taibi. Dari luar kotak penalti, ia melepaskan tembakan yang bisa dimentahkan Taibi.
Pada menit ke-75, Indonesia mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran Roque Junior kepada Rocky. Ponaryo dipercaya melakukan eksekusi. Namun, gol tak terjadi. Tembakan ke sudut kiri bawah gawang terbaca dan diantisipasi oleh Taibi.
Indonesia kemudian membangun serangan berbahaya pada menit ke-80. Menguasai umpan terobosan Anshari Lubis di kotak penalti Milan, Rocky mencoba mengirim umpan kepada Kurniawan Dwi Yulianto yang berdiri bebas. Namun, Taibi berhasil memangkas alur bola.
Setelah tembakan Jean Pierre Papin diantisipasi Hermansyah pada menit ke-80, Indonesia menciptakan dua peluang melalui Rocky dan Kurniawan. Namun, keduanya bisa digagalkan oleh Taibi.
Indonesia akhirnya bisa membobol gawang Milan melalui Ricky pada menit ke-85. Menguasai bola di tengah kotak penalti, ia melepaskan tembakan akurat dalam kawalan dua pemain lawan, kali ini gagal dihalau Taibi. Kedudukan menjadi 1-5.
Ricky nyaris mencatatkan namanya lagi di daftar pencetak gol pada menit ke-88. Dipercaya melakukan tendangan bebas, ia mengirim bola langsung ke gawang yang melesat ke atas mistar gawang.
Susunan pemain
Indonesia: 20- Hendro Kartiko (1-Hermansyah 67), 6-Yeyen Tumena, 9-Ricky Yacobi (14-Rully Nere 42), 21-Rocky Puttiray, 12-Ponaryo Astaman, 3-Jaya Hartono, 7-Widodo Cahyono Putro (10-Kurniawan Dwi Yulianto 32), 03-Aji Santoso (18-Elly Idris 24), 11-Bima Sakti, 4-Charis Yulianto, 18-Ansyari Lubis (8-Fachry 42)
Milan: 1-Nelson Dida (14-Massimo Taibi ), 6-Franco Baresi (2-R Mussi 36), 25-Roque Junior, 5-Alessandro Costacurta,15-Stefano,19-Gianluigi Lentini, 15-Stefano Eranio, 18-Christian Lantignotti, 21-Federico Giunti, 27-Serginho, 9-Jean Pierre Papin

Trigol Serginho Bawa AC Milan Glorie Unggul

Headline

INILAH.COM, Jakarta - AC Milan Glorie yang diperkuat para legenda Rosonerri masih mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pemain sepakbola. Untuk sementara waktu, mereka unggul 3-0.

Tampil dengan beberapa nama beken seperti Dida, Franco Baresi, Alessandro Costacurta hingga Jean Piere-Papin yang relatif sudah uzur, kemampuan mereka masih luar biasa.
Sejak menit awal mereka langsung menekan pertahanan Indonesia All Stars Legend yang digawangi oleh beberapa nama seperti Hendro Kartiko, Aji Santoso, Rochi Putiray, Ricky Yakobi hingga Bima Sakti.

Tidak perlu waktu lama bagi AC Milan Glorie untuk mencetak gol. Adalah Serginho yang mampu merobek jala gawang Indonesia usai memanfaatkan bola muntah di depan gawang Hendro Kartiko.

Meski Indonesia All Stars Legend tampak mampu mengimbangi jalannya pertandingan, kualitas dunia yang melekat di skuad AC Milan Glorie tidak bisa ditutupi.

AC Milan Glorie kembali mampu mencetak gol keduanya melalui sundulan kepala Serginho. Ini menjadi gol kedua Serginho di pertandingan yang digelar untuk membantu korban bencana alam.

Indonesia All Stars Legend bukannya tanpa peluang. Beberapa kali sepakan Rochi Putiray dan Bima Sakti berhasil dilepas ke arah gawang Dida. Sayang, sepakan mereka belum ada yang mengarah ke gawang.
Penampilan cukup impresif ditunjukkan oleh Gianluigi Lentini di babak pertama ini. Pemain yang diboyong Milan dari Torino dan pernah menjadi yang termahal itu masih mampu menunjukkan gerakan step over melewati Charis Yulianto dan Jaya Hartono.

Seginho hampir saja mencetak hattrick ketika mendapatkan peluang melalui tendangan bebas. Sepakan kaki kirinya masih mampu dihalau oleh Hendro Kartiko.

Akhirnya, Serginho benar-benar mencetak hattrick di menit akhir babak pertama. Pemain Brasil itu menyelesaikan umpan matang dari Costacurta.

Skor 3-0 bertahan hingga wasit Jimmy Napitupulu meniup peluit tanda pertandingan usai di babak pertama.
Daftar Susunan Pemain:
Indonesia: Hendro Kartiko, Ricky Yacobi, Rochy Puttiray, Ponaryo Astaman, Jaya Hartono, Widodo C. Putro (Kurniawan Dwi Julianto 32'), Aji Santoso, Bimasakti, Aji Santoso (Elly Idris 24'), Ansyari Lubis (Fachry Husaini 42'), Yeyen Tumena.
Milan Glorie: Nelson Dida; Roque Junior, Franco Baresi (R. Mussi 36'), Alessandro Consacurta, Stefano Nava; Gianluigi Lentini, Stefano Erano, Christian Lantignotti, Frederico Giunti, Serginho; Jean Pierre Papin