Sunday 4 September 2011

Ricky Yacobi Bangga Bisa Bobol Gawang Milan


Bola.net - Meski Indonesia All Star Legends harus kalah dari AC Milan Glorie, namun Ricky Yacobimengaku bangga karena bisa mencetak satu gol ke gawang Milan.

Mantan striker Timnas Indonesia di era 1980-an tersebut mencetak gol yang cukup cantik yang menunjukkan kemampuan yang dimilikinya, setelah mengontrol bola dengan kakinya, Ricky melakukan tendangan yang tak terlalu keras ke pojok kanan atas gawang Milan yang dijaga olehMassimmo Taibi.

"Ini sesuatu yang menggembirakan. Setelah 20 tahun absen ternyata masih bisa memberikan kemampuan terbaik," ujar Ricky seusai.

Ricky Yacob atau Ricky Yacob, kapten Indonesia All Star Legends (c) bola-esaMenurutnya, inti dari pertandingan ini bukanlah hasil akhir maupun untuk hura-hura saja, namun juga untuk beramal dan bereuni dengan lintas generasi baik dari tim yang dibela yaitu Indonesia All Star Legend maupun tim AC Milan Glorie.

"Soal hasil ga masalah. Yang terpenting adalah misi dari pertandingan ini," tandasnya.

Masa keemasan Ricky Yacob terjadi pada paruh kedua dekade 1980-an. Karier sepakbola-nya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo. Selain itu, ia pernah memperkuat PSMS Medan sewaktu merebut Piala Suratin. Ia selalu bersaing dengan Bambang Nurdiansyah (Krama Yudha/Pelita Jaya) untuk memperebutkan satu tempat di tim nasional. Kini, Ricky Yacob lebih dikenal dengan nama Ricky Yacobi.

Ricky juga sempat dua kali turut mempersembahkan medali emas SEA Games pada tahun 1987.

Ricky kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia karena merupakan penyerang yang mampu memanfaatkan peluang dengan baik. Kemampuannya bermain didukung kecepatan yang dimiliki. Aksi puncaknya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan.

Ketika itu, Timnas Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar. Indonesia lalu menang 1-0 lawan Malaysia dan menang 4-3 (penalti) melawan Uni Emirat Arab (UEA). Ricky mengagetkan orang ketika ia mencetak gol sewaktu melawan UEA. Gol voli dengan tendangan langsung tanpa sempat menyentuh tanah, ia lesakkan dari sisi kiri gawang UEA dalam jarak yang amat jauh.

Setelah itu, nama Ricky semakin beken setelah ia dibeli Klub Matsushita Jepang pada tahun 1988. Sayang, ia tak mampu beradaptasi dengan udara dingin di Jepang. Hanya empat pertandingan yang sempat ia ikuti dengan satu gol sempat dicetak.

No comments:

Post a Comment